Jumat, 02 Desember 2011

Perbedaan kreativitas belajar antara siswa yang tergabung dalam kelompok ilmiah remaja (KIR) dengan siswa yang tidak tergabung dalam kelompok ilmiah remaja (KIR)











Abstract


Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang ada sebelumnya. Secara psikologis pengertian kreativitas adalah satuan potensi yang ada pada diri manusia. Kelompok Ilmiah Remaja berarti suatu kelompok yang anggotanya terdiri para remaja yang mempunyai kegiatan utama yang bersifat ilmiah. Dalam dunia pendidikan, aktivitas Kelompok Ilmiah Remaja merupakan suatu kegiatan aktivitas ekstrakurikuler yang berusaha menggali potensi yang ada pada remaja atau siswa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Untuk mengetahui tingkat kreativitas belajar siswa yang tergabung dalam kelompok ilmiah remaja (KIR), (2) Untuk mengetahui tingkat kreativitas belajar siswa yang tidak tergabung dalam kelompok ilmiah remaja di SMA Negeri 1 Purwosari, (3) Untuk mengetahui perbedaan kreativitas belajar antara siswa yang tergabung dalam kelompok ilmiah remaja (KIR) dengan siswa yang tidak tergabung dalam kelompok ilmiah remaja di SMA Negeri 1 Purwosari

Jenis penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purwosari Tahun Ajaran 2007 / 2008 yang berjumlah 357 orang siswa. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI yang berjumlah 56 orang siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total Sampling dan Proporsional Random Sampling. Instrumen yang digunakan untuk Kreativitas Belajar adalah angket terstruktur yang terdiri dari item Positif dan Negatif. Teknik yang digunakan adalah persentase, uji normalitas uji homogenitas dan uji t, dan korelasi product moment dengan taraf kepercayaan 95 % dan tingkat toleransi kesalahan 5 %.

Hasil penelitian yang mengkuti KIR menunjukkan bahwa Sangat Sedikit (12,5 %) siswa mempunyai tingkat kreativitas belajar dalam kategori Sangat Tinggi, Cukup Banyak (44,64 %) siswa mempunyai tingkat kreativitas belajar dalam kategori Tinggi, Sedikit (39,28 %) siswa mempunyai tingkat kreativitas belajar dalam kategori Sedang, Sangat Sedikit (3,57 %) siswa mempunyai tingkat kreativitas belajar dalam kategori Rendah dan yang tidak mengikuti KIR Sangat Sedikit (11,26 %) siswa mempunyai tingkat kreativitas belajar dalam kategori Sangat Tinggi, Sedikit (30,98 %) siswa mempunyai tingkat kreativitas belajar dalam kategori Tinggi, Cukup Banyak (45,07 %) siswa mempunyai tingkat kreativitas belajar dalam kategori Sedang, Sangat Sedikit (12,67 %) siswa mempunyai tingkat kreativitas belajar dalam kategori Rendah.

Hasil analisis diperoleh perhitungan uji-t variabel kreativitas belajar siswa yang mengikuti kegiatan KIR dan yang tidak mengikuti kegiatan KIR di SMU Negeri 1 Purwosari dengan menggunakan progam SPSS versi 12,00 diperoleh koefisien t-hitung (t-value) yaitu sebesar 2,395 dengan koefisien probabilitasnya 0,000.

Berdasarkan hasil penelitian, maka penelti manyarankan kepada beberapa pihak yaitu (1) Para guru perlu memberikan rangsangan dan dukungan dalam menumbuhkan kreativitas belajar siswa dengan cara menciptakan pelayanan pembelajaran yang menjadikan siswa merasa bebas mengemukakan pikiran atau pendapat serta gagasan.(2) Para siswa yang mengikuti kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja maupun yang tidak mengikuti kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja perlu menambah aktivitas yang menumbuhkan kreativitas. (3) Para konselor supaya senantiasa aktif untuk memberikan bimbingan serta memberikan kesempatan dan peluang untuk berkreativitas secara tepat.

1 komentar:

  1. Harus punya bakat kemampuan finacial.
    Remaja kreatif harus banyak akal termasuk mencari penghasilan tambahan agar bisa belajar mandiri.

    BalasHapus