Jumat, 02 Desember 2011

Kreativitas sangat penting bagi perkembangan manusia

 Kreativitas adalah kemampuan individu untuk menciptakan sesuatu yang baru (Barron, 1965). Kreativitas membantu manusia untuk dapat menemukan berbagai alternatif jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi. Tanpa adanya kreativitas, manusia akan sulit berkembang di tengah keadaan dunia yang serba dinamis.
Ketika seseorang memasuki usia remaja, banyak perubahan yang terjadi dalam dirinya. Remaja mengalami perubahan secara fisik dan psikis. Perubahanperubahan tersebut seringkali menimbulkan kegelisahan pada remaja. Remaja
juga mulai dihadapkan pada berbagai keputusan untuk hidupnya. Remaja mengalami masa-masa yang penuh tuntutan dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, kreativitas sangat dibutuhkan untuk dapat membantu mereka melakukan
penyelesaian masalah. Kreativitas dapat tumbuh dan berkembang jika didukung oleh situasi yang
kondusif. Beberapa hal eksternal yang mempengaruhi kreativitas adalah situasi
yang kondusif dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam hal ini, faktor pola asuh orang tua menjadi hal yang dianggap paling mempengaruhi kreativitas seseorang karena pola asuh orang tua sudah dirasakan sejak lahir.
Selain faktor-faktor di atas, kreativitas juga dapat ditingkatkan dengan belajar musik. Hal ini terbukti dengan adanya beberapa penelitian tentang
pengaruh musik terhadap perkembangan kreativitas. Penelitian sebelumnya banyak yang menghasilkan suatu kesimpulan bahwa musik klasik dan jazz dapat meningkatkan kreativitas seseorang. Perbedaan metode pembelajaran antara
musik klasik dan jazz memungkinkan perbedaan kemampuan kreativitas yang dihasilkan para siswanya. Penelitian kuasi-eksperimental ini berusaha melihat perbedaan kemampuan kreativitas yang dihasilkan oleh remaja yang belajar musik klasik, jazz, dan yang tidak belajar musik. Populasi penelitian ini terbagi atas tiga
kelompok. Populasi remaja yang belajar musik klasik dan jazz adalah mereka yang berusia 12 sampai 22 tahun dan mengikuti pembelajaran musik minimal level 2 di sekolah musik Farabi, YPM, IKJ, dan Yamaha. Sementara itu, populasi
remaja yang tidak belajar musik adalah mahasiswa Universitas Atmajaya yang berusia maksimal 22 tahun dan memilih sendiri jurusan kuliah yang mereka minati. Pada awalnya, digunakan kuesioner pola asuh untuk menyamakan karakter subyek penelitian. Subyek penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling dengan jumlah 37 remaja yang belajar musik klasik, 35 remaja yang belajar musik jazz, dan 40 remaja yang tidak belajar musik. Untuk mengukur skor kreativitasnya, peneliti menggunakan alat Tes Kreativitas Verbal (TKV) karena paling mampu merepresentasikan teori yang
digunakan penulis sebagai acuan, yaitu teori Guilford (1950). Tes ini mengukur kemampuan seseorang mengeksplorasikan ide-ide dalam bentuk verbal, oleh karena itu, hasil skornya lebih mengarah kepada kemampuan verbalnya.
Tes Kreativitas Verbal diadministrasikan kepada 18 remaja yang belajar musik klasik, 10 remaja yang belajar musik jazz, dan 17 remaja yang tidak belajar musik. Penulis menggunakan uji terpakai dalam penelitian ini karena populasi subyek penelitian yang berjumlah kecil dan sulit didapatkan.
Berdasarkan perhitungan dengan statistik non-parametrik metode Kruskall-Wallis one-way analysis of variance by ranks, didapatkan bahwa ada perbedaan kreativitas antara remaja yang belajar musik klasik, musik jazz, dan remaja yang tidak belajar musik. Tetapi, berdasarkan hasil skor kreativitas diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan kreativitas tertinggi diperoleh pada
remaja yang tidak belajar musik. Penulis melakukan beberapa analisis tambahan, dan didapatkan suatu kesimpulan bahwa perbedaan jumlah subyek berdasarkan jenis kelamin turut
mempengaruhi hasil penelitian. Selain itu, penggunakan alat tes kreativitas yang bermuatan verbal dirasa kurang dapat mengukur kemampuan kreativitas seseorang secara keseluruhan.
Penelitian ini memberikan saran praktis yakni bagi praktisi psikologi untuk dapat melakukan pengembangan alat ukur kreativitas di Indonesia. Selain itu, penulis juga memberikan saran kepada lembaga pendidikan musik untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan musiknya

Perbedaan kreativitas belajar antara siswa yang tergabung dalam kelompok ilmiah remaja (KIR) dengan siswa yang tidak tergabung dalam kelompok ilmiah remaja (KIR)











Abstract


Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang ada sebelumnya. Secara psikologis pengertian kreativitas adalah satuan potensi yang ada pada diri manusia. Kelompok Ilmiah Remaja berarti suatu kelompok yang anggotanya terdiri para remaja yang mempunyai kegiatan utama yang bersifat ilmiah. Dalam dunia pendidikan, aktivitas Kelompok Ilmiah Remaja merupakan suatu kegiatan aktivitas ekstrakurikuler yang berusaha menggali potensi yang ada pada remaja atau siswa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Untuk mengetahui tingkat kreativitas belajar siswa yang tergabung dalam kelompok ilmiah remaja (KIR), (2) Untuk mengetahui tingkat kreativitas belajar siswa yang tidak tergabung dalam kelompok ilmiah remaja di SMA Negeri 1 Purwosari, (3) Untuk mengetahui perbedaan kreativitas belajar antara siswa yang tergabung dalam kelompok ilmiah remaja (KIR) dengan siswa yang tidak tergabung dalam kelompok ilmiah remaja di SMA Negeri 1 Purwosari

Jenis penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purwosari Tahun Ajaran 2007 / 2008 yang berjumlah 357 orang siswa. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI yang berjumlah 56 orang siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total Sampling dan Proporsional Random Sampling. Instrumen yang digunakan untuk Kreativitas Belajar adalah angket terstruktur yang terdiri dari item Positif dan Negatif. Teknik yang digunakan adalah persentase, uji normalitas uji homogenitas dan uji t, dan korelasi product moment dengan taraf kepercayaan 95 % dan tingkat toleransi kesalahan 5 %.

Hasil penelitian yang mengkuti KIR menunjukkan bahwa Sangat Sedikit (12,5 %) siswa mempunyai tingkat kreativitas belajar dalam kategori Sangat Tinggi, Cukup Banyak (44,64 %) siswa mempunyai tingkat kreativitas belajar dalam kategori Tinggi, Sedikit (39,28 %) siswa mempunyai tingkat kreativitas belajar dalam kategori Sedang, Sangat Sedikit (3,57 %) siswa mempunyai tingkat kreativitas belajar dalam kategori Rendah dan yang tidak mengikuti KIR Sangat Sedikit (11,26 %) siswa mempunyai tingkat kreativitas belajar dalam kategori Sangat Tinggi, Sedikit (30,98 %) siswa mempunyai tingkat kreativitas belajar dalam kategori Tinggi, Cukup Banyak (45,07 %) siswa mempunyai tingkat kreativitas belajar dalam kategori Sedang, Sangat Sedikit (12,67 %) siswa mempunyai tingkat kreativitas belajar dalam kategori Rendah.

Hasil analisis diperoleh perhitungan uji-t variabel kreativitas belajar siswa yang mengikuti kegiatan KIR dan yang tidak mengikuti kegiatan KIR di SMU Negeri 1 Purwosari dengan menggunakan progam SPSS versi 12,00 diperoleh koefisien t-hitung (t-value) yaitu sebesar 2,395 dengan koefisien probabilitasnya 0,000.

Berdasarkan hasil penelitian, maka penelti manyarankan kepada beberapa pihak yaitu (1) Para guru perlu memberikan rangsangan dan dukungan dalam menumbuhkan kreativitas belajar siswa dengan cara menciptakan pelayanan pembelajaran yang menjadikan siswa merasa bebas mengemukakan pikiran atau pendapat serta gagasan.(2) Para siswa yang mengikuti kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja maupun yang tidak mengikuti kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja perlu menambah aktivitas yang menumbuhkan kreativitas. (3) Para konselor supaya senantiasa aktif untuk memberikan bimbingan serta memberikan kesempatan dan peluang untuk berkreativitas secara tepat.

Membangun Karakter dan Kreativitas Anak dan Remaja


Anak adalah harapan di masa yang akan datang. Kalimat ini seringkali kita dengar dan sangat lekat di benak kita. Karena itu, sudah semestinya memberikan perhatian khusus dalam hal mendidiknya sehingga kelak mereka menjadi para pelopor masa depan umat Islam.
Dalam hal ini Lingkungan pertama yang berperan penting menjaga keberadaan anak adalah keluarga, yang paling utama adalah kedua orang tua. Karena keluarga merupakan lembaga pendidikan yang paling dominan secara mutlak, dan anak adalah amanah Allah yang diberikan kepada para orang tua, ditangan orang tuanyalah masa depan anak-anak dipersiapkan dan kelak para orang tua akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah atas amanah yang diberikan.
Dalam upaya tersebut maka pada hari Sabtu tanggal 16 Mei 2009 Lembaga Pendidikan Al Falah Surabaya menyelenggarakan Seminar Nasional tentang Pendidikan yang mengusung tema “Menjadi Orang Tua Efektif Membangun Kararakter dan melejitkan kreativitas Anak dan Remaja” yang disampaikan oleh Prof. Dr. H. Arief Rachman M.Pd., Pembina Lab School yang juga guru besar UNJbertempat di Aula Kanwil Depag jl. Raya Juanda Waru-Sidoarjo, yang diikuti tak kurang dari 350 peserta yang terdiri dari para orang tua siswa dan para pendidik dari berbagai daerah.
Pada Seminar kali ini Prof. Arief mengatakan bahwa pendidikan yang sukses adalah pendidikan yang mampu mengantarkan anak menjadi anak yang bertaqwa, mempunyai berkepribadian matang, berilmu mutakhir, dan berprestasi, serta Mempunyai rasa kebangsaan dan berwawasan global.
Pak Arief juga memaparkan beberapa cara dalam bentuk tabell mengenai perilaku orang tua dalam mendidik anaknya serta hasil dari cara pendidikannya. Berikut adalah tipologi orang tua dan tipe anak sebagai hasilnya.


Belajarlah seiring dengan hembusan nafas, berhenti belajar ketika nafas berhenti. Belajar juga yang akan membedakan seseorang bisa menyikapi kondisi yang sama dengan cara yang berbeda, tentu saja mendapatkan keuntungan dari kondisi paling merugikan sekalipun. Mengisi hidup yang penuh tidak hanya membutuhkan kepintaran, tapi juga kecerdasan, kreativitas dan inovasi. Apa bedanya?

Kepintaran adalah kemampuan Anda dalam menyerap informasi. Ketika Anda mampu membaca dan mengambil ilmu pengetahuan dari buku atau informasi yang Anda serap, Anda cukup pintar. Akan tetapi, kepintaran berhenti disitu saja. Orang pintar memiliki banyak pengetahuan, akan tetapi kadang menghambatnya dalam pengambilan keputusan, karena pengetahuan yang banyak itu memberikan banyak informasi.

Kecerdasan adalah kemampuan mengelola kepintaran. Orang yang sukses kadang orang yang tidak terlalu pintar, akan tetapi bisa mengelola orang pintar. Kecerdasan membuat Anda tahu siapa orang pintar yang cocok mengerjakan jenis pekerjaan tertentu. Kecerdasan membuat Anda bisa mengambil keuntungan dari kombinasi kepintaran.

Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat perbedaan. Orang yang kreatif adalah orang yang melihat hal yang sama tapi berpikir dengan cara yang berbeda. Kreativitas menghasilkan perbedaan dan orang yang kreatif bisa stand out of the crowd, tampil diantara kerumunan orang. Perbedaan membuat peluang baru terbuka.

Inovatif adalah kemampuan untuk menemukan nilai komersil dari kreativitas. Inovasi membuat kreativitas tidak cukup untuk meraih sukses. Kreatif hanya membuat perbedaan, inovasi membuat perbedaan tersebut memiliki nilai komersil.

Oleh karena itu, belajarlah seumur hidup, dan Anda bisa memiliki kepintaran, kecerdasan, kreativitas dan inovasi. Semuanya bukanlah bakat, akan tetapi disiplin. Tentu saja bisa dipelajari.

by; Maulana Bayu D

Kamis, 01 Desember 2011

Film sebagai Medium Kreativitas Remaja

Film sebagai Medium Kreativitas Remaja

Kamis, 26 November 2009 03:35 WIB
JAKARTA--Kreativitas dan hobi bisa menjadi jalan yang menghantarkan beberapa remaja berani mengungkapkan pemikirannya. Seperti diketahui, beragam medium kreatif kini banyak bermunculan. Salah satunya lewat festival pemutaran film hasil garapan para remaja.

Namun, tak jarang orang tua cenderung berpikir negatif dengan hasil kreasi yang dibuat anak-anaknya. Menurut Psikolog, Febiola Harlimsyah, berdasarkan teori dari Jean Piaget, pada usia remaja (11-14 tahun) perkembangan pikir memasuki tahap Operasional Formal. Remaja mulai berpikir sistematis dan mencakup  logika yang kompleks. Kemampuan itu dapat terlihat melalui film yang mereka buat

"Karena mereka diberikan kebebasan untuk mengungkapkan isi pikiran dan perasaan, banyak hal-hal yang secara jujur terungkap berdasarkan cara pandang remaja. Ada yang memandang hal tersebut sebagai bagian dari dinamika dunia remaja, tetapi ada juga yang cenderung memberikan ‘label’ negatif tanpa mencoba melihat pesan-pesan moral yang ada di dalamnya," tuturnya dalam wawancara via surat elektronik dengan Republika Online, Rabu (25/11)

Febiola menambahkan, film merupakan ungkapan dari apa yang remaja melihat, mendengar dan merasa. Adegan kekerasan dapat merupakan hasil dari pengalaman yang secara langsung atau tidak langsung terjadi dalam kehidupan mereka. Pada masa remaja, kebutuhan untuk menyalurkan emosi dan gagasan juga besar. Tekanan atau kemarahan yang mereka rasakan dapat dituangkan dengan bebas melalui film bertema kekerasan.

Dia menilai, menyangkut masalah ide yang bertalian dengan seksual, kekerasan, dan isu berat lain bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Hal-hal itu merupakan reaksi wajar yang menggugah ketertarikan remaja. Berbeda kasus, kata dia, apabila remaja atau individu yang kurang matang dalam menelaah informasi maupun mengendalikan emosi, tentu patut diperhatikan. Sebab dikhwatirkan terjadi kesalahan menginterpretasikan ide.

Dia berpendapat,  ada baiknya interpretasi masalah pengungkapan atau penyaluran isi pikiran dan emosi yang dilakukan oleh remaja dibedakan. Film adalah sarana yang membebaskan mereka untuk mengeluarkan ide dan perasaan. Namun tidak berarti kekerasan yang ditampilkan di film juga diterapkan dalam kehidupan nyata.

"Sejauh, hal negatif di dalam film tidak terbawa dalam kehidupan sehari-hari, tidak menganggu fungsi sosial, dan tidak memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan, maka dapat difasilitasi sebagai sarana pengungkapan isi hati dan cerminan wawasan mereka," ujarnya.

Dampak Negatif

Masing-masing remaja tentu memiliki reaksi yang berbeda. Ada yang menjadikan film tersebut sebagai pengaruh yang buruk bagi dirinya, semisalnya mencoba adegan kekerasan tersebut ke dalam kehidupan nyata, tetapi ada juga yang mendapat hal positif dari film tersebut.

"Remaja yang memiliki pendirian yang teguh untuk mempertahankan nilai-nilai moral dan agama yang telah diberikan sejak mereka berusia dini diharapkan dapat mengambil hikmah dari film tersebut dan tidak terpengaruh hal-hal yang bersifat negatif," tegasnya.

Sementara itu, terkait masalah penyalahgunaan pengetahuan membuat film untuk hal yang negatif, Febiola menilai hal itu mungkin saja terjadi. Sebab itu, disinilah letak posisi orang tua. Dia menjelaskan, orangtua sebagai sosok yang lebih dewasa, profesional dan pendidik diharapakan bisa memberikan pengalaman yang positif, pijakan moral yang mantap serta dasar agama yang kuat, sehingga hasil karya remaja dapat dibanggakan dan membuahkan dampak positif bagi lingkungannya.

"Peran orangtua sangat besar, hubungan yang dekat antara orangtua dan remaja disertai dengan pola komunikasi yang sehat, memungkinkan anak untuk terbuka mengenai project pembuatan film tersebut dan memudahkan orangtua untuk memantau proses pembuatan film yang dilakukan oleh remaja mereka," ujarnya.

Peran tersebut tidak berposisi mematikan ide dan kreasi melainkan mengarahkan. Febiola mencontohkan, peran orang tua bisa dimulai sejak memilih tema dan memonitor pelaksanaan proses pembuatan sampai selesai. "Meskipun tidak berperan dominan, orangtua dapat mendampingi remaja agar dapat mengutamakan unsur edukasi dalam film yang mereka buat," tegasnya.

PONDS Bangkitkan Kreativitas Remaja [Agama dan Pendidikan]

PONDS Bangkitkan Kreativitas Remaja

Sebagai salah satu rangkaian program jelang Ponds Teens Concert dan untuk berperan serta membangkitkan kreativitas para remaja dalam menuangkan ide konser impian, melalui kompetisi My Dream Concert yang telah dibuka sejak April 2009 telah terpilih tiga konsep dari sekitar 2.000 ide kreatif yang dikirimkan remaja yang berasal dari seluruh Indonesia.
Tiga konsep yang terpilih dari empat pemenang tersebut mendapatkan tambahan pengetahuan dan arahan dari Artistic Director, Rama Soeprapto, serta berdiskusi langsung dengan bintang PTC, Alexa, mengenai bagaimana menciptakan sebuah konser yang menarik, di IndoChine FX Lifestyle, Jakarta, Jumat (3/7).
Sejalan dengan Tahun Kreatif Indonesia 2009 yang salah satu tujuannya adalah menggugah semangat berkarya anak bangsa, kompetisi ini hadir untuk berperan serta membangkitkan kreativitas para remaja dalam menuangkan ide konser impian kata Arief Tjakraamidjaja, Brand Manager Ponds.
Menurutnya, rangkaian program ini kami lakukan karena kami sebagai brand yang selalu memahami, peduli, dan mengikuti perkembangan dunia remaja yang berarti termasuk di dalamnya adalah dunia musik dan seni, yang merupakan bahasa universal dan tidak dapat dipisahkan dari dunia remaja.
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kreativitas remaja saat ini benar-benar luar biasa.Sayang sekali apabila tidak mendapatkan binaan dan memiliki wadah yang tepat untuk menyalurkan ide-ide kreatif remaja. Kompetisi ini menjawab keinginan remaja akan perwujudan konsep konser impian yang tetap mengedepankan orisinalitas karya remaja ujar Rama Soeprapto, juri My Dream Concert.
Ia menambahkan, Melalui ajang ini para remaja bisa mendapatkan bekal ilmu dan pengalaman untuk melangkah ke dunia seni tata pertunjukan professional di masa depan baik dalam pengembangan artistic awal hingga implementasinya ke dalam suatu produksi pertunjukan.
Ketiga konsep yang keluar sebagai pemenang adalah konsep Digital Outer Space oleh Fifi Kristiana (19), menampilkan pandangan remaja terhadap galaksi, kecanggihan teknologi dan masa depan. Beyond The Sea Adventures oleh Devina Putri (17), menampilkan imajinasi dan eksplorasi remaja terhadap dunia kelautan. Indonesian Heroes oleh Fatma (19) dan Tiara Fadila Amalia (18), keduanya menampilkan tema yang sama terhadap perjuangan pahlawan Indonesia.
Ketiga konsep ini akan diimplementasikan dalam konser di tiga kota yang akan diselenggarakan di Lapangan Brimob Medan (26/7), di Lapangan Makodam V Surabaya (2/8), dan di Lapangan D Gelora Bung Karno Jakarta (9/8). Selain mendapatkan ilmu dan arahan mengenai bagaimana mewujudkan konsep konser impian dari Rama serta berdiskusi langsung dengan sang idola, Alexa, keempat pemenang ini juga bertemu langsung dengan bintang pilihan merekaujar Arief.
Salah satu bintang PTC Aqi dari Alexa mengatakan, Asyik banget kita punya kesempatan untuk brainstorming bareng calon-calon artistic director handa seperti ini. Ide-idenya unik dan gokil tapi tetap mencerminkan ide remaja yang fresh dan penuh kreativitas.
Sebagai penampil, biasanya kita usung tema sendiri sesuai jati diri band, tapi kali ini teman-teman bisa berkreasi dalam menyalurkan konsep konser impian mereka sekaligus punya kesempatan untuk mewujudkannya, tambah Aqi.(evi)

Kondisi Yang Membuat Orang Kreatif

Ada beberapa kondisi dimana kreativitas dan menjadikan diri anda sendiri menjadi kreatif sangat diperlukan, agar anda dapat menjadi pribadi yang eksis dan penuh dengan karya yang bermanfaat bagi diri anda, orang lain, dan masyarakat secara umum. Kondisi yang membutuhkan anda menjadi pribadi yang kreatif adalah sebagai berikut:
Anda menghadapi kondisi berjalan ditempat, tidak puas, dan bosan (misalnya kerja sudah 10 tahun tapi Cuma kaya itu-itu aja, (ga’ bosen tuh?). Jika anda merasa roda hidup anda tidak berputar, anda tidak puas denga hasil yang anda peroleh, atau anda bosan dengan kondisi yang begitu-begitu saja, maka anda harus berupaya menjadi lebih kreatif. Ini bukan berarti Anda tidak mensyukuri nikmat yang sudah Tuhan berikan untuk Anda, melainkan ini adalah upaya untuk bisa meningkatkan diri Anda menjadi lebih baik.
Anda yakin bahwa anda dapat mengerjakan lebih dibandingkan dengan yang anda peroleh sekarang (misalnya anda kuat bekerja selama 14 jam, tapi anda hanya punya pekerjaan yang dapat diselesaikan dlam waktu 5 jam saja). Jika anda memiliki sumber daya dan potensi yang lebih, namun anda belum memperoleh hasil yang setimpal, maka anda juga harus berupaya untuk lebih kreatif
Anda mengerjakan hal yang sama sepanjang hari dan berulang-ulang (misalnya tugas anda hanya memasang tutup botol kemasan air minum saja setiap harinya, dan Anda harus melakukannya setiap hari dari pukul 08.00 sampai pukul 15.00. Hmm… Apa gak bosen Cuma kaya gitu aja?). Jika anda mengerjakan hal yang itu-itu juga, maka anda sudah dapat memprediksi hasilnya. Oleh karena itu, anda perlu menjadikan diri Anda lebih kreatif agar anda dapat memperoleh hasil yang lain, yang juga diharapkan lebih baik dari sebelumnya.
Anda membicarakan hal yang sama dengan orang yang sama (ini adalah kondisi 4 L – lu lagi lu lagi, seperti suami istri yang tinggal di rumah BTN tipe 21). Jika anda ketemu dengan orang yang sama dan topik pembicaraannya juga sama, maka dapat dibayangkan betapa monotonnya hidup anda. Kalau anda berada dalam kondisi ini, maka anda harus menjadi lebih kreatif.
Anda merasa sudah tidak menjadi diri anda lagi (misalnya anda krisis identitas, senang bergaya meniru-niru artis atau bintang idola anda). Jika anda kehilangan identitas, dan cenderung meniru-niru orang lain, maka anda juga perlu menjadi orang lebih kreatif. Just be yourself.
Anda merasa tertekan pada hari sabtu karena harus memikirkan hari Senin lusa (kaya ga ada hari lain lagi aja!). Kalau anda sudah tidak mampu menikmati dan membedakan mana waktu libur untuk bersenang-senang, dan mana waktu kerja untuk menghasilkan karya-karya anda, maka anda perlu menjadi lebih kreatif. Workaholics memang positif, tapi tetap saja anda harus tahu dan sadar waktu. Karena bekerja dan bersenang-senang porsinya harus pas
Anda terbiasa menghindari masalah dan resiko (misalnya anda cenderung penakut dan menjadi safety player). Masalah dan resiko itu ada untuk dihadapi dan dipecahkan oleh anda bukan untuk dihindari. Jadi jika anda termasuk orang yang senang menghindari masalah dan resiko, maka anda termasuk orang yang tidak kreatif. Oleh karena itu berubahlah menjadi kreatif dengan cara lebih berani menghadapi tantangan
Jadi jika anda menghadapi salah satu dari ketujuh kondisi di atas, maka anda perlu belajar dan berlatih lebih intensif lagi untuk mengembangkan diri menjadi pribadi-pribadi yang kreatif. Agar hidup Anda menjadi lebih indah dari sebelumnya. Selain ituu, jika Anda bisa mendapatkan pekerjaan yang berbeda-beda untuk kurun waktu tertentu di mana penghasilannya melebihi target yang ingin dicapai, bukankah akan lebih baik untuk melakukan pengembangan terhadap diri Anda? So, do it for getting better life.

Menjadi Remaja Kreatif dan Percaya Diri

 

Kreatif, sebuah kata sederhana namun penerapannya tidak sesederhana kedengarannya. Banyak orang yang ingin menjadi kreatif, namun tidak tahu harus memulai kreatifitas dari mana. Anak kreatif identik dengan anak cerdas. Karena biasanya anak kreatif selalu mencari sesuatu yang berbeda dari yang kebanyakan dan memberikan nilai tambah. Dunia dengan segala perubahan yang terjadi di dalamnya menuntut kita untuk senantiasa berpikir kreatif. Setiap hari kita berhadapan dengan masalah. Untuk mengatasi permasalahan inilah perlu berpikir kreatif. Nah, bagaimana caranya agar kreatif?
Berpikir kreatif bukan suatu bakat, melainkan suatu yang perlu digali. Setiap orang berpotensi menjadi kreatif, tergantung kemauan, usaha dan kerja kerasnya. Seorang anak yang berumur belasan tahun kadang bisa menjadi lebih kreatif dari pada orang tuanya. Anak kreatif ditandai dengan selalu mencari cara untuk melahirkan ide yang berbeda. Dalam praktek di lapangan, anak kreatif biasanya berasal dari keluarga yang terbuka akan suatu pembaharuan, tersedia fasilitas yang dibutuhkan dan diberi kepercayaan jika mereka mampu menggali ide tersebut. Karena tidak jarang banyak orang tua yang justru meremehkan kemampuan dari si anak, sehingga kepercayaan diri  menjadi menurun. Orang kreatif adalah mereka yang memiliki kepercayaan diri tinggi, karena dengan kepercayaan diri yang tinggi itulah mereka semakin bisa mengembangkan ide-ide yang ada. Sudah siap untuk menjadi kreatif?

By: Anissaul Farohah


Wujudkan Gank Remaja yang Kreatif & Inspiratif

21 November 2011
Ingin diakui, adalah kata yang sering diidentikkan dengan remaja. Saat memasuki fase remaja, anak jadi lebih aktif untuk mencari tau siapa dirinya, membentuk dirinya, serta ingin diakui eksistensinya. Eksploratif dan ekspresif, kata kuncinya. Dan dewasa ini, remaja semakin mudah untuk bereksplorasi dan menampilkan siapa dirinya di jejaring sosial dan dunia digital.

Karena itulah, tak jarang kita lihat banyak remaja yang "sukses" menyedot perhatian banyak khalayak lewat aksinya di internet. Mulai dari unjuk gigi kebolehan berjoget, menyanyi, hingga menampilkan kreativitasnya di dunia fashion.

Senada dengan hasil focus group discussion yang baru-baru ini dilaksanakan POND's, mereka mengungkapkan bahwa musik dan fashion merupakan dua bidang yang paling digemari ramaja saat ini. Selain itu, disebutkan bahwa kebanyakan dari mereka seringnya memiliki kelompok pertemanan atau biasa dikenal dengan istilah "gang" sesuai dengan aktivitas atau hobinya.

Sekalipun istilah gang seringkali terdengar negatif, namun lewat kampanye POND's Make It Happen, stigma destruktif ini akan segera dihapuskan. "POND's akan mewadahi aksi-aksi positif orang muda, khususnya perempuan Indonesia beserta gang mereka untuk tampil percaya diri dalam mewujudkan impian dan berkarya sesuai bakat mereka di bidang musik dan fashion," ungkap Senior Brand Manager POND's Arief Tjakraamidjaja dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada Kamis (18/11) silam.

Mempertegas mengenai hasil riset tersebut, Ratih Ibrahim, psikolog menjelaskan, "Kebanyakan orang muda biasanya mencari tempat di antara teman lain seusianya atau peer group influence guna mengukuhkan eksistensi dirinya. Penerimaan atas dirinya di antara sebayanya ini akan menentukan identitas diri seseorang. Itulah sebabnya pergaulan dengan teman sebaya akan menjadi penting untuk pengembangan konsep diri yang tentunya berkaitan dengan rasa percaya diri. Dan memang sampai saat ini, tren yang diminati anak muda adalah musik dan fashion."

Mengingat pentingnya pengembangan konsep diri lewat pergaulan, maka para orang tua wajib menyadari perkembangan psikis anaknya sedini mungkin.

"Dari kecil ia harus diperhatikan, ia lebih suka menyendiri atau mudah bergaul dengan teman-temannya," tegas Ratih yang tampil segar dalam balutan dress berwarna orange.

Jika diketahui anaknya cenderung lebih suka menyendiri atau hanya ingin asyik sendiri (seperti bermain game di rumah saja tanpa ada sosialisasi), maka orang tua perlu turun tangan.

Bentuk intervensi orang tua bisa berupa "mencemplungkan" anak-anak ke dalam wadah komunitas yang aktif dan kreatif. "Pokoknya orang tua wajib mengondisikan anak-anak agar dapat diarahkan pada sebuah pergaulan yang positif, kalau perlu para orang tua yang pertama-tama saling bekerjasama untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak-anaknya. Bisa juga mengarahkan mereka untuk ikut POND's Make It Happen, agar kreativitas dan aktivitasnya bisa jadi inspirasi bagi remaja lainnya" paparnya. (dsm)

post by : Anisya Shinta Mawarni [07]
kelas : XI IPA 1

Remaja Muslim dan Kreativitas Tanpa Batas


Kreativitas sangat dekat hubungannya dengan proses menghasilkan sesuatu hal yang baru. Kalau menilik kata “kreativitas” maka dipastikan kata dasarnya adalah kreatif. Definisi kreatif memiliki kaitan dengan beberapa kata seperti proses berpikir, perilaku, kebiasaan, karya, dan sebagainya. Kreativitas sangat dibutuhkan dalam bidang kehidupan manusia apapun bidangnya. Orang yang memiliki kreativitas, akan lebih mudah untuk maju dan berkembang serta berhasil dalam menjalani kehidupannya.

Definisi tersebut menggambarkan bahwa kreativitas merupakan suatu proses mental yang terjadi dengan melibatkan pemikiran baru (new idea or concept) atau pembaruan kumpulan pemikiran yang sudah ada (exist) sebelumnya, di mana pemikiran tersebut bersumber dari pemahaman yang mendalam.

Apakah definisi tersebut telah mewakili pengertian kreativitas secara keseluruhan? Pada kenyataannya, hasil berbagai penelitian dan kajian yang dilakukan terus menerus dari masa ke masa menunjukkan bahwa definisi kreativitas sangat rumit dan memungkinkan adanya lebih dari satu definisi karena tidak adanya suatu alat ukur yang resmi dan menjadi standar bersama terhadap kreativitas individu.

Sementara dalam Islam, kreativitas seorang muslim harus diarahkan untuk mengekspresikan kebenaran absolut yang diyakininya, dan untuk menambah keimanan kita. Hidup seorang muslim tidak keluar dari jalan spiritualitas yang merupakan bagian dari kreativitas yang dimilikinya. Kita bisa mengatakan bahwa sesungguhnya kreativitas menjadi sifat dasar kita. Dari hal tersebut, kita mengidentifikasi berbagai tanda di alam semesta, mencoba memahami, dan merasakan keagungan Sang Pencipta serta segenap potensi di dalam diri kita.
...smile smile
… kreativitas seorang muslim harus diarahkan untuk mengekspresikan kebenaran absolut yang diyakininya, dan untuk menambah keimanan…
Namun, apa yang terjadi terkadang menghalangi kreativitas tersebut, dan hal itu membuat kita berpikir bahwa kreativitas kita tidak eksis. Apa yang harus kita lakukan adalah menciptakan ‘jalan kecil’ di dalam kesadaran kita agar kreativitas kita bisa muncul.

Sebagai muslim, kita diharuskan untuk dekat dengan ‘sisi kreatif’ berdasarkan spiritualitas kita. Kreativitas dikembangkan melalui ibadah kita; shalat, shaum, bersedekah, berdoa, mentadaburi tanda-tanda kekuasaan Allah dan makna-makna di dalam Al-Qur’an. Tatkala kita bisa menemukan tanda-tanda kekuasaan Allah yang menakjubkan di alam semesta dan di dalam diri kita, maka kita dapat bergerak menuju kreativitas. Kita akan memecahkan ketakutan dan menguatkan kepercayaan diri kita.

Selanjutnya adalah mencari jalan untuk mengekspresikan semua hal itu. Banyak hal yang dapat dijadikan inspirasi kreativitas. Kreativitas orang lain bisa menjadi inspirasi buat kita. Dan yang terpenting lagi, Allah menjadi inspirasi tertinggi kita. Dialah yang telah memberi kita pemahaman dan kemampuan kepada kita untuk mengekspresikan diri kita. Sebagai manusia, kita merupakan bagian dari kreativitas Allah. Maka kita pun diharuskan untuk kreatif dan berwawasan tinggi. Banyak orang yang berharap agar mereka bisa lebih kreatif, namun tidak dapat melangkah menuju kreativitas tersebut. Betapa seringnya kita memiliki ide-ide unik dan mimpi-mimpi indah, namun tidak memiliki cara untuk mengaktualisasikan semua itu.

Ketika kita mencoba untuk mengembangkan kreativitas kita, maka seringkali dihadapkan pada jalan terjal yang penuh onak dan duri. Kita mungkin telah memancangkan tekad untuk melebarkan kreativitas kita dan mencoba beberapa hal berbeda, namun di saat yang sama, muncul dorongan untuk mengabaikan seluruh proses tersebut dan kembali ke kehidupan statis yang biasa kita jalani.
lol
…Dalam Islam, kreativitas apapun namanya, jika bertentangan dengan akidah Islam, tidak bisa ditolerir atas nama apa…
Dalam Islam, kreativitas tidak boleh keluar dari rel akidah, syariat, dan akhlak Islam. Kreativitas apa pun namanya, jika bertentangan dengan akidah Islam, tidak bisa ditolerir atas nama apapun, karena pada hakikatnya hal itu bukanlah sebuah tindakan yang terhormat. Biasanya itu sekadar sensasi dan mencari popularitas dengan melecehkan, mengolok-olok, dan mempermainkan agama. Tindakan itu bisa menyebabkan pelakunya murtad.

Dalam buku 4 Mutiara Zaman dikisahkan (Biografi Empat Imam Mazhab) dikisahkan, Imam Abu Hanifah (80-15 0H), tokoh mazhab paling rasional pernah berjalan bersama Abu Laila, seorang hakim di Kufah. Keduanya melewati para biduanita yang sedang menyanyikan lagu tak senonoh. Ketika para biduanita itu selesai menyanyi, Abu Hanifah berkata kepada mereka, “Kamu semua sungguh baik!”

Mendengar kata-kata itu, hati Abu Laila terkejut setengah mati. Lantas suatu ketika Abu Hanifah menjadi saksi bagi Abu Laila dalam suatu masalah, maka berkatalah Abu Laila, “Kesaksianmu tidak sah!” Abu Hanifah bertanya, “Kenapa?” Abi Laila menjawab, “Karena ucapanmu kepada para biduanita itu! Ucapanmu itu menunjukkan keridhaanmu terhadap kemaksiatan!” Abu Hanifah bertanya lagi, “Kapankah aku mengucapkan kalimat itu? Ketika mereka menyanyi atau ketika mereka diam?” Abi Laila menjawab, “Ketika mereka diam.” Abu Hanifah berkata, “Allahu Akbar! Sesungguhnya yang aku maksudkan dengan ucapan itu adalah bagusnya mereka ketika diam, bukan karena nyanyian itu!”

Sepenggal cerita menarik di atas menunjukkan kecerdasan Imam Abu Hanifah yang menggelitik kesadaran kita mengenai apa yang seharusnya dilakukan para seniman, penulis, dan insan kreatif lainnya dalam mengekspresikan kreativitas mereka. Untuk menjadi seorang yang kreatif tidak perlu melecehkan akidah, syariat, dan akhlak agama. Untuk menjadi orang kreatif tidak perlu membuat sensasi murahan atau kontroversi rendahan. Untuk menjadi kreatif tidak berarti menyelisihi syariat.
…remaja dan pemuda Muslim harus mengarahkan kreativitasnya dalam hal-hal yang mendatangkan pahala dan keridhaan Allah…
Maka, segenap muslim –terutama remaja dan pemudanya— diharapkan mengarahkan kreativitasnya dalam hal-hal yang mendatangkan pahala dan keridhaan Allah. Mereka memiliki andil serta kontribusi menegakkan Islam di muka bumi. Bagaimana caranya agar pemahaman agama Islam yang benar dapat menyebar ke seluruh penjuru dunia, hal inilah yang harus dipikirkan. Karena para nabi dan rasul pun Allah bekali dengan kreativitas dalam rangka membumikan risalah yang mereka emban.

Pada tingkat yang paling tinggi orientasi kreativitas maupun kegiatan seorang muslim haruslah mencerminkan tujuan hidup seorang muslim yaitu beribadah kepada Allah SWT. untuk memperoleh sebuah rumah di surga kelak sehingga menjauhkan diri dari api neraka di akhirat. Inilah makna kreativitas yang diinginkan Islam dari umatnya. 

post by : Anisya Shinta Mawarni [07]
kelas : XI IPA 1

Bagaimana Cara Agar Kreatif?

Kreatif, sebuah kata sederhana namun penerapannya tidak sesederhana kedengarannya. Banyak orang yang ingin menjadi kreatif, namun tidak tahu harus memulai kreatifitas dari mana. Anak kreatif identik dengan anak cerdas. Karena biasanya anak kreatif selalu mencari sesuatu yang berbeda dari yang kebanyakan dan memberikan nilai tambah. Dunia dengan segala perubahan yang terjadi di dalamnya menuntut kita untuk senantiasa berpikir kreatif. Setiap hari kita berhadapan dengan masalah. Untuk mengatasi permasalahan inilah perlu berpikir kreatif. Nah, bagaimana caranya agar kreatif?
Langkah pertama yang bisa kita persiapkan adalah dengan membuat beberapa perencanaan ke depan. Mempunyai kemauan yang kuat dan yakin kalau kita bisa menjadi kreatif. Jangan hanya terpaku pada satu perencanaa. Hal ini dimaksudkan agar kita senantiasa berpikir lebih maju dan kritis terhadap permasalahan-permasalahan yang ada. Ketika menemukan permasalahan dalam beberapa perencanaan ini, pikiran kita akan termotivasi untuk membuat suatu pembaharuan yang menuntut kreatifitas. Di sinilah letak inti kreatifitas, dimana tergantung kepada kemauan kita dalam menginginkan hal baru.
Setelah mempersiapkan beberapa rencana ke depan, cobalah untuk melaksanakan perencanaan tersebut dengan rileks. Namun ketika Anda tidak menemukan jalan keluarnya, jangan berhenti. Teruslah menggali ide baru sampai Anda temukan ide yang pas untuk mengatasinya. Dalam kata lain, untuk mendapatkan kreatifitas kita harus melalui terlebih dahulu masalah, bukan justru menghindarinya. Dengan menghadapi permasalahan yang ada justru akan menghasilkan nilai tambah untuk diri kita.
Langkah ketiga dalam menggali kreatifitas adalah dengan belajar dari kesalahan. Jangan pernah terpuruk dalam satu kegagalan. Bukankah gagal di satu titik akan melahirkan kesuksesan di titik yang lain? Lihatlah penyebab kegagalan yang terjadi dari berbagai sudut pandang dan perbaiki.
Berpikir kreatif bukan suatu bakat, melainkan suatu yang perlu digali. Setiap orang berpotensi menjadi kreatif, tergantung kemauan, usaha dan kerja kerasnya. Seorang anak yang berumur belasan tahun kadang bisa menjadi lebih kreatif dari pada orang tuanya. Anak kreatif ditandai dengan selalu mencari cara untuk melahirkan ide yang berbeda. Dalam praktek di lapangan, anak kreatif biasanya berasal dari keluarga yang terbuka akan suatu pembaharuan, tersedia fasilitas yang dibutuhkan dan diberi kepercayaan jika mereka mampu menggali ide tersebut. Karena tidak jarang banyak orang tua yang justru meremehkan kemampuan dari si anak, sehingga kepercayaan diri si anak menjadi menurun. Orang kreatif adalah mereka yang memiliki kepercayaan diri tinggi, karena dengan kepercayaan diri yang tinggi itulah mereka semakin bisa mengembangkan ide-ide yang ada. Sudah siap untuk menjadi kreatif?

Pencarian Terpopuler:
remaja kreatif, remaja yang kreatif, KREATIFITAS REMAJA, menjadi remaja yang kreatif, cara menjadi remaja cerdas, apa yang membuat kereatifitas seseoarang remaja berbeda, remaja keratif, remaja dengan kreativitas yang berbeda, tips menjadi remaja, langkah-langkah agar menjadi kreatif.

post by : Anisya Shinta Mawarni [07]
kelas : XI IPA 1

Desain: Kamar ABG Ajang Kreativitas Remaja


  • S4G1TaRiu$ ( Post Date: 23 Apr 08 )
    Desain: Kamar ABG Ajang Kreativitas Remaja USIA remaja merupakan masa peralihan dengan pelbagai gejolak dan romansanya. Kamar biasanya menjadi ajang kreativitas mereka. Lantas, bagaimana mendesainnya? Masa peralihan membuat remaja biasanya senang bereksplorasi dalam segala hal. Salah satunya tempat tidur mereka. Di area inilah ekspresi dan emosi jiwa mereka biasanya tertuang. "Desainnya lebih ke aktivitas yang berubah. Anak remaja sudah memiliki keinginan mendesain sendiri kamar tidur mereka," ujar Anna, desainer interior dari Annahape Studio. "Keinginan remaja itu mesti didengarkan orang tua. Dalam proses renovasi atau membangun rumah baru, kerap orang tua bersikap egois." Padahal, saat remaja, anak sedang mencari jati diri. "Jika orang tua mau mendengar, kamar bisa menjadi tempat dia berekspresi dan betah di kamarnya," imbuh Anna. Hal senada juga disampaikan dr. Debby Visnki yang mempunyai putri semata wayang, Natasha. Menurut Debby, kamar putrinya didesain sesuai dengan keinginan. "Seleranya cukup bagus, dia pintar memilih lampu kristal untuk kamarnya," ujar Debby. Natasha gemar browsing di internet untuk mencari pernak-pernik kamar idamannya. Sementara itu, dengan apa yang sudah ada, Natasha membangun "kerajaan" kecil di kamarnya. Ada beberapa bentuk kamar anak sesuai dengan fungsinya. Sebuah kamar utuh ataukah bergabung dengan fungsi ruang lain seperti ruang belajar. Beberapa orang tua keukeuh untuk membedakan ruang kamar dengan belajar. Alasannya, atmosfer kamar tidak cocok untuk aktivitas belajar. "Kalau memang digabung, ada zoning, zona untuk istirahat, belajar, dan bermain," tandas Anna. Dalam satu area, diberi penanda khusus di mana remaja bisa belajar, istirahat atau bercengkerama bersama teman- temannya. Bisa dengan partisi, penggunaan karpet berbeda atau split level antararea. Area belajar pada kamar pun dibuat sesederhana mungkin. Jangan terlalu serius. Ada kemungkinan remaja memilih belajar di luar kamar, seperti bergabung di ruang kerja ayah. "Natasha sering belajar, main komputer di ruang kerja ayahnya. Dia lebih banyak di kamar kalau mau sendiri," sebut Debby. Bicara sendiri, bicara privasi. Anak remaja sudah mulai menyadari adanya privasi. Meski mungkin kamar anak remaja berada di sebelah kamar orangtua, sebaiknya connecting door dihilangkan. Pintu kamar adalah area "keramat" bagi mereka. Jangan mencoba masuk jika belum mendapat izin si empunya kamar. Hal ini dialami Herdiana, ibunda pebintang sinetron Cinta Laura Kiehl. "Kalau dahulu dia belum mau tidur kalau tidak dikeloni, sekarang berubah total. Kita masuk kamar harus ketok-ketok dahulu. Tidak bisa sembarangan," ujar Herdiana. Biarkan anak memiliki privasinya dan ruang lebih untuk menikmati hidupnya. Soal posisi kamar juga perlu direncanakan. Selain di sisi kamar orang tua, banyak juga yang mengalokasikan area tingkat menjadi kamar anak-anak. Area tingkat pun menjadi otoritas mereka dalam menjamu teman yang datang. Untuk desain interior dan pemilihan furnitur, umumnya remaja menyukai kesederhanaan dan pernak-pernik cantik. "Warna tembok atau wallpaper bisa memilih warna natural, dengan pemilihan aksen pernak-pernik lebih berwarna," sebut Anna. Seperti memilih lampu meja cantik berwarna ungu atau pink. Bantal-bantal lucu berbentuk hati atau karakter kartun favorit. Seiring meningkatnya kebutuhan remaja, sebaiknya furnitur di kamar pun agak besar. Seperti lemari pakaian, lemari TV dan audiovisualnya, juga tempat tidur. Anak remaja boleh saja tidur sendiri, tapi teman-temannya, khususnya remaja putri, kerap berbincang di tempat tidur mereka. Namun, jika tidak memungkinkan, gunakan karpet agar mereka bisa bersantai di sana. Kamar yang nyaman dapat memengaruhi kreativitas anak remaja. Berikan ruang privasi untuk mengolah bakat dan pribadinya. n OKEZONE.COM/E-2
  • post by : Anisya Shinta Mawarni [07] XI IPA 1

Mantaps! Yayasan Kampung Halaman Terima Penghargaan The 2011 National Arts and Humanities Youth Program dari Michelle Obama


Mantaps! Sebuah yayasan Indonesia yang berbasis di Yogyakarta, Kampung Halaman,  mendapat penghargaan dari Ibu Negara Amerika Serikat, Michelle Obama, berupa “2011 National Arts and Humanities Youth Program Awards”.
Penghargaan yang diberikan bagi organisasi dengan kegiatan kreatif remaja di luar jam sekolah itu, secara langsung diserahkan oleh Michelle Obama di Gedung Putih, Washington DC. Penghargaan “2011 National Arts and Humanities Youth Program Awards” dari Michelle diterima oleh wakil Kampung Halaman, M. Zamzam Fauzanafi dan Muchamad Fajar Ismail, yang didampingi oleh isteri Dubes RI untuk AS, Rosa Rai Djalal.
Menurut keterangan pers dari Kedutaan Besar RI di Washington, penghargaan bagi Kampung Halaman diberikan karena yayasan tersebut dipandang sebagai organisasi yang efektif dalam mengembangkan proses belajar dan keahlian bagi remaja melalui program yang mereka jalankan di bidang seni dan kemanusiaan.
Dalam pidato sambutannya, Michelle Obama secara khusus menyebut Kampung Halaman sebagai yayasan yang positif mendorong kreativitas remaja dalam menumbuhkan kepedulian terhadap kemiskinan dan hak-hak kaum perempun melalui produksi video pendek.
Yayasan Kampung Halaman sendiri menjadi satu-satunya lembaga di luar AS yang menerima “2011 National Arts and Humanities Youth Program Awards”. Selain Kampung Halaman, 12 lembaga lainnya yan berasal dari berbagai penjuru Amerika Serikat juga dianugerahi penghargaan yang sama oleh Ibu Negara AS.
Kampung Halaman merupakan yayasan yang memusatkan kegiatan pada pengembangan keahlian remaja dengan menggunakan media audio-visual berbasis kemasyarakatan dalam mendorong kegiatan positif remaja, antara lain pembelajaran dan produksi video-video yang bertemakan kemanusian maupun masalah sosial-pendidikan.
Source : AntaraNews

post by : Anisya Shinta Mawarni [07]
Kelas : XI IPA 1

Sanggar Kreativitas Anak dan Remaja0 comments

By admin
Dipublikasikan pada Selasa, 11 Oktober 2011 | 12:30
Pesantren Media membuka kesempatan kepada para para orang tua yang memiliki anak dan remaja untuk bergabung bersama kami dalam program pembinaan kreativitas seni yang kami beri nama “SANGGAR KREATIVITAS ANAK DAN REMAJA” (SANGKAR)
Anak dan remaja yang bergabung dalam SANGKAR akan dibina dan dididik menjadi pribadi yang memiliki keterampilan seni olah vokal dan memainkan alat musik. Dibimbing langsung oleh instruktur yang berpengalaman di bidangnya.
Di bawah ini kami sertakan Program Kreativitas Seni yang digelar  Sanggar Kreativitas Anak dan Remaja:
===
Tujuan
Mengarahkan anak & remaja pada kreativitas seni yang Islami
Target
 Anak-anak dan para remaja mendapatkan alternatif lagu-lagu yang islami.
  1. Terbentuk Orchestra anak dan remaja
  2. Dalam tahap lanjutan, anak-anak dan remaja mampu membawakan operet Islami

Peserta
Anak-anak: Balita, TK dan SD
Remaja: SMP, SMA, Perguruan Tinggi, dan putus sekolah

Penyelenggara
Sanggar Kreativitas Anak dan Remaja diselenggarakan oleh Pesantren Media. Pesantren Media membuatkan lagu-lagu yang Islami dan menyediakan tenaga pengajarnya. Peserta mendaftar di Pesantren Media, Jl. Seruni No. 3 Laladon Permai, telp. 0251-8630166.

Pengajar

  1. Dedy Arif Fasihin (Guru Olah Vocal dan Instrumen Musik di Purwacaraka dan Yamaha).
  2. Lucky (Mantan Guru Drum di Purwacaraka)

Bentuk

  1. Olah vocal
  2. Belajar alat musik. Alat musik dibawa sendiri oleh peserta
  3. Belajar puisi, drama, olah gerak.
  4. Konser Musik

Waktu
Setiap Ahad sore jam 14.00-17.00 (Break Shalat Ashar). Sanggar dimulai tanggal 16 Oktober 20011. Konser Musik tiap bulan mulai bulan ke-2. Pendaftaran terakhir tanggal 14 Oktober 2011.

Tempat
Pendopo Lapangan Komplek Laladon Permai.

Biaya
Kontribusi Peserta Olah Vocal dan Instrumen Musik Rp 40.000/ bulan. Adapun peserta puisi, drama, dan olah gerak tidak dipungut biaya alias gratis.
===


post by : Anisya Shinta Mawarni [07]
kelas : XI IPA 1

Ide Kamar Jaman Sekarang

Spoiler for keren!!:





Rabu, 30 November 2011










Taman Kreativitas Anak Indonesia merupakan Taman Pendidikan untuk anak berusia 2-6th yang berupaya meningkatkan motivasi belajar pada anak melalui kegiatan bermain dan pendidikan 'Life Skills'. Program TKAI disusun oleh tim Guru dan Psikolog yang sudah sangat berpengalaman, dengan tujuan membentuk anak Indonesia yang bahagia, tangguh, serta mudah beradaptasi dengan lingkungan di manapun ia berada.
TKAI menggunakan pendekatan 'multiple intelligence' agar keunikan dan potensi yang dimiliki oleh setiap anak dapat berkembang seimbang dan optimal, didukung oleh fasilitas lahan berkebun, rumah pohon, kebun binatang mini serta berbagai miniatur lingkungan di dalam maupun di luar rumah yang disediakan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi anak.
Secara berkala TKAI juga mengadakan kunjungan belajar, seperti ke Pasar Tradisional, Markas Pemadam Kebakaran, Lanud Kepolisian Udara, Panti Asuhan, Penerbit Buku, Stasiun Radio dan masih banyak lagi, semata-mata agar Anak mendapat pengalaman langsung mengenai berbagai hal yang ada di sekitarnya.
by: anisya shinta

5 Cara Asah Kreativitas


Kreativitas Remaja

Menurut saya kreativitas itu suatu daya pikir untuk melakukan atau menciptakan sesuatu yang memiliki nilai positif. Kreativitas remaja yang pernah saya lakukan adalah ketika saya SMP kelas 1 saya pernah berjualan bunga sabun di sekolah. Barang tersebut saya dapatkan dari temannya kakak saya. Bunga sabun itu ada 2 bentuk, yakni yang berbentuk mawar dan tulip. Yang berbentuk mawar harganya Rp 1.000,-, saya menjualnya seharga Rp 1.500,-. Sedangkan yang berbentuk tulip harganya Rp 1.500,- kemudian saya menjualnya seharga Rp 2.000,-. Jadi keuntungan yang saya peroleh setiap tangkai adalah Rp 500,-.
Pada suatu hari ayah dari teman saya yang bekerja sebagai manajer di salah satu hotel di Jakarta memesan 400 tangkai bunga kepada saya. Dia memesan untuk menyambut hari Valentine di hotel tempat dia bekerja.Saya pun terkejut. Yang ada di perasaan saya hanya ada pertanyaan "Apakah sanggup temannya kakak saya melakukan itu semua dalam waktu 2 minggu?". Untungnya dia menyanggupi. Saya pun akhirnya lega.
Sesudah barang iu jadi saya langsung mengantarkannya ke rumah teman saya. Teman saya pun segera membayarnya. Ternyata keuntungan yang saya peroleh sebesar Rp 200.000,-. Betapa senang dan gembiranya saya untuk pertama kalinya bisa mencari uang sendiri. Uang tersebut saya berikan kepada ibu saya. Dia pun merasa haru dan bangga terhadap saya.

By: Anissaul Farohah